Revolusi Pertanian Modern: Mengenal Sistem Hidroponik dan Manfaatnya

Program KKNBI Kelompok 17 oleh Ghiffari Athoillah, mahasiswa Agroteknologi Universitas Sumatera Utara, yang mengenalkan hidroponik wick system di Desa Gebang sebagai solusi pertanian murah, sederhana, dan berkelanjutan untuk mengatasi keterbatasan lahan dan meningkatkan kemandirian pangan warga.

BERITA

Ghiffari Athoillah

8/3/20253 min read

Sebagai bagian dari program kerja KKN Bersama Internasional (KKNBI) Kelompok 17, Ghiffari Athoillah, mahasiswa Jurusan Agroteknologi Universitas Sumatera Utara, menginisiasi proyek edukasi dan praktik hidroponik sederhana berbasis wick system di Desa Gebang. Melihat tantangan pertanian konvensional akibat keterbatasan lahan, perubahan iklim, dan kebutuhan pangan yang terus meningkat, Ghiffari menghadirkan wick system sebagai solusi praktis, murah, dan mudah diaplikasikan masyarakat, bahkan di lahan sempit atau lingkungan rumah tangga.

Melalui pendekatan ini, warga Desa Gebang diajak memahami konsep dasar hidroponik, memanfaatkan sumber daya yang ada, serta memulai budidaya tanaman sehat dan produktif tanpa bergantung pada lahan luas atau peralatan mahal. Program ini diharapkan menjadi langkah awal pengenalan pertanian modern yang berkelanjutan, sekaligus mendorong kemandirian pangan masyarakat desa. Pertanian konvensional yang selama ini menjadi tulang punggung ketahanan pangan dunia kini menghadapi tantangan serius berupa semakin terbatasnya lahan subur, perubahan iklim yang tidak menentu, dan meningkatnya kebutuhan pangan akibat pertumbuhan populasi global.

Di tengah keterbatasan ini, teknologi hidroponik muncul sebagai solusi inovatif yang menawarkan cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan memanfaatkan larutan nutrisi yang diberikan langsung ke akar tanaman. Sistem pertanian modern ini tidak hanya mampu menghemat penggunaan air hingga 90% dibandingkan metode konvensional, tetapi juga memungkinkan produksi tanaman yang lebih bersih, berkualitas tinggi, dan dapat dilakukan di berbagai lokasi termasuk area perkotaan dengan lahan terbatas. Dengan kemampuannya menghasilkan panen yang lebih cepat dan produktivitas yang lebih tinggi per satuan luas, hidroponik telah membuktikan dirinya sebagai revolusi dalam dunia pertanian yang berpotensi menjadi kunci solusi krisis pangan dan lingkungan di masa depan.

Manfaat Hidroponik

Sistem hidroponik menawarkan berbagai keunggulan yang membuatnya semakin populer di kalangan petani modern. Pertama, produktivitas tanaman hidroponik jauh lebih tinggi karena nutrisi diberikan secara optimal dan terkontrol, sehingga tanaman dapat tumbuh 30-50% lebih cepat dengan hasil panen yang lebih besar dibandingkan pertanian konvensional. Kedua, sistem ini sangat efisien dalam penggunaan air, menghemat hingga 90% karena air nutrisi dapat didaur ulang dalam sistem tertutup. Ketiga, hidroponik memungkinkan bercocok tanam sepanjang tahun tanpa tergantung musim dan cuaca, serta dapat dilakukan di lahan yang terbatas bahkan di dalam ruangan. Keempat, risiko hama dan penyakit tanaman lebih rendah karena tidak menggunakan tanah yang sering menjadi media berkembangnya patogen, sehingga mengurangi penggunaan pestisida dan menghasilkan produk yang lebih bersih dan sehat.

Kekurangan Hidroponik

Meskipun menjanjikan, sistem hidroponik juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan. Investasi awal yang dibutuhkan cukup besar karena memerlukan peralatan khusus seperti pompa, sistem irigasi, grow light, dan alat kontrol pH serta nutrisi yang harganya tidak murah. Sistem ini juga membutuhkan pengetahuan teknis yang lebih mendalam mengenai nutrisi tanaman, pH larutan, dan manajemen sistem, sehingga tidak cocok untuk pemula yang belum memiliki pengalaman memadai. Ketergantungan pada listrik menjadi kelemahan lain, karena pemadaman listrik dapat mengganggu sistem sirkulasi dan pencahayaan yang vital bagi tanaman. Selain itu, jika terjadi kontaminasi pada larutan nutrisi atau kegagalan sistem, dampaknya dapat mempengaruhi seluruh tanaman secara bersamaan, berbeda dengan pertanian konvensional yang dampak masalahnya lebih terlokalisir.

Solusi Menggunakan Wick System

Wick system atau sistem sumbu menawarkan solusi praktis untuk mengatasi berbagai kekurangan hidroponik konvensional, terutama bagi pemula yang ingin memulai bercocok tanam hidroponik dengan biaya terjangkau dan perawatan minimal.

Sistem ini bekerja dengan prinsip kapilaritas, dimana sumbu (biasanya terbuat dari kain flanel, tali nilon, atau bahan berserat lainnya) berfungsi sebagai penghubung antara reservoir nutrisi dengan media tanam, sehingga larutan nutrisi dapat naik secara alami ke akar tanaman tanpa memerlukan pompa atau listrik. Keunggulan utama wick system adalah investasi awal yang sangat rendah karena hanya membutuhkan wadah sederhana, sumbu, dan media tanam seperti rockwool atau cocopeat, serta tidak memerlukan pengetahuan teknis yang rumit untuk mengoperasikannya.

Sistem ini juga bebas dari ketergantungan listrik, sehingga tidak akan terganggu oleh pemadaman listrik dan cocok untuk daerah dengan pasokan listrik yang tidak stabil. Meskipun pertumbuhan tanaman mungkin tidak secepat sistem hidroponik aktif lainnya, wick system tetap memberikan hasil yang memuaskan untuk tanaman berdaun seperti selada, bayam, dan kangkung, menjadikannya pilihan ideal sebagai langkah awal untuk mengenal dunia hidroponik sebelum beralih ke sistem yang lebih kompleks.

Kesimpulan

Hidroponik telah membuktikan dirinya sebagai revolusi dalam dunia pertanian modern yang mampu menjawab tantangan keterbatasan lahan, kelangkaan air, dan meningkatnya kebutuhan pangan global. Melalui sistem bercocok tanam tanpa tanah ini, petani dapat mencapai produktivitas yang lebih tinggi, menghemat penggunaan air secara signifikan, dan menghasilkan produk pertanian yang lebih bersih dan berkualitas.

Meskipun sistem hidroponik konvensional memiliki beberapa kendala seperti investasi awal yang besar, ketergantungan pada teknologi, dan kebutuhan keahlian khusus, solusi wick system hadir sebagai alternatif yang lebih terjangkau dan mudah diakses. Dengan memanfaatkan prinsip kapilaritas yang sederhana, wick system memungkinkan siapa saja untuk memulai perjalanan hidroponik mereka tanpa memerlukan modal besar atau pengetahuan teknis yang rumit.

Kombinasi antara keunggulan teknologi hidroponik dan kemudahan implementasi wick system menciptakan peluang yang luas bagi pengembangan pertanian berkelanjutan, baik dalam skala rumah tangga maupun komersial. Dengan demikian, hidroponik bukan hanya sekadar tren pertanian masa kini, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan ketahanan pangan yang lebih sustainable dan inovatif.

Pelaksanaan  Program Hidroponik Di Dusun Suka Agung, Desa Gebang, Pesawaran